Kamis, 31 Juli 2008

Mendung Di Barat Laut


Pagi hari itu di bulan November tahun 2001, aku terbangun dari mimpi buruk yang kualami , diliuar hujan turun dengan derasnya terdengar beberapa kali petir menggelegar diangkasa, aku turun dari tempat tidur dan berjalan ke teras depan yang tepat berada didepan kamarku, kamarku tidak terlalu luas mungkin sekitar 3x2 m persegi hanya ada kamar mandi kecil dibelakang , dan teras kcil juga di bagian depannya. Aku duduk di teras depan sambil menatap halaman polsek Rote Barat Laut ,sepi hanya terdengar suara jangkrik di kejauhan, kecamatan RBL adalah daerah yang paling barat sebelum kecamatan RBD , RBL memang termasuk tempat yang sangat sepi dimalam harinya penerangan juga terbatas namun alamnya sangat indah sekali , tanahnya yang subur dan banyak bukit kecil yang menawan.. dan sekarang aku berdinas disini , di RBL tercinta banyak kenangan yang tak bisa kulupakan ditempat ini , tempat inilah yang mengajarkanku bagaimana menghadapi cobaan hidup di dunia yang fana ini, tempat inilah yang menyadarkanku bahwa bahwa waktu terus berjalan, waktu tak bisa kembali, dan waktu adalah takdir bagi setiap mahluk di alam ini. Aku menatap kelangit yang pekat, yang tertutup oleh mendung yang menggantung sejak sore tadi , hatiku sesak… aku teringat lagi kejadian itu.. kejadian yang meluluhkan akal dan fikiranku .. kejadian yang mencabik hatiku menjadi jutaan lara, kejadian yang saat ini merubah wanita yang kucintai menjadi petir yang menyengat jiwaku. A N I T A gadis pertama yang kukenal dalam kisah cintaku , A N I T A .. gadis pertama yang mengisi hatiku disaat 20 tahun kehidupanku, A N I T A yang yang selama ini menjadi surga dalam hidupku, kini menjadi tangis dalam setiap mimpiku.. air mataku menetes aku berusaha untuk bezikir , dan melupakannya ,namun tak bisa bayangan anita dengan pria lain tak bisa hilang begitu saja , itu membuat nafasku sesak, pantas saat di kupang anita selalu sulit untuk menemuiku, selalu penuh alasan dan penuh ketakutan , ia selalu berkata “ kak aku hanya takut, nanti ayahku tau, dia pasti tidak setuju aku pacaran dengan orang yang beda budaya “, aku selalu mengerti posisinya dan aku tidak pernah memaksanya untuk bertemu denganku bahkan aku pernah berkata padanya “ Ta kalau kamu benar –benar yakin sama aku dan kamu benar-benar mencintaiku maka siapkan hatimu untuk menghadapi kenyataan nanti , kalau rasa cintamu besar .. maka kamu akan siap menghadapi badai yang akan datang , kamu udah tau resikonya .. kita memang berbeda namun cinta itu tak mengenal perbedaan Ta , ia datang seperti hujan .. tapi Ta ..aku tak memaksamu , kalau suatu saat ada yang lebih baik dariku dan ia mencintaimu lebih dari cintaku padamu, dan dia juga lebih bisa membahagiakanmu lebih dari aku mebahagiakanmu maka aku akan mundur , mundur bukan berarti aku tidak mencintaimu tapi justru karena aku sangat sayang sama kamu aku hanya ingin melihat orang yang aku sayangi bahagia walau aku akan nelangsa seumur hidupku.. tapi satu yang ku mohon darimu .. ‘KEJUJURAN’ itu saja , jangan pernah sembunyikan apapun dariku karena aku akan selalu berterus terang padamu “ saat itu anita menangis ia memelukku dan mengatakan akan selalu mencintaiku, namun kini… didepan mataku ia di rengkuh oleh pria itu .. aku sangat benci.. aku dendam.. aku nelangsa.. namun dalam relung hatiku yang paling alam aku masih mencintainya “ Oh tuhan aku tak kuat dalam sakitku, kuatkan aku menghadapi perih yang menjadi buih dalam hatiku, aku rapuh tanpa hadirmu” . kucoba menghilangkan bayang anita sesaat saja walau sulit , aku berusaha meredamnya, “ Fajar “ suara andi ditengah derasnya hujan membuyarkan lamunanku, aku menoleh kearah polsek yang berada tepat disamping kiri kamarku polsek itu agak gelap karena terasnya hanya
diterangi oleh bohlam 15 watt “ jar , ada TO baru, perintah dari pak kapolsek segera merapat “ aku tersenyum dan mengacungkan jempol kananku, lalu aku beranjak kedalam kamar sambil menyeka air mataku, aku segera berganti pakaian , aku mengambil Revolver Colt 38 dan borgol dilemari aku hanya mengenakan kaos putih dan celana jins biru faforitku aku segera keluar kamar dan berlari kecil ditengah lebatnya nya hujan, menuju bangunan polsek, aku tak merasakan dinginnya butiran hujan yang meresap di kaos tipisku, mungkin saat itu hatiku benar-benar membara oleh kebencian terhadap Anita , aku menuju ruangan kapolsek disana hanya ada kapolsek, ipda zaenal , andi ,rudi dan satu orang lagi yang tidak ku kenal , rudy dan andi satu letting denganku namun satu orangnya aku tidak kenal , pak zaenal memerintahkanku untuk duduk lalu ia mulai menjelaskan padaku “ begini jar , kasus pembunuhan si cris yang kemarin udah menunjukkan titik terang, tadi rudi sudah mendapatkan saksi kunci dari kasus ini , ini orangnya “ pak zaenal mnunjuk kearah orang yang duduk disebelah kiri andi, orang itu mengangguk kepadaku dan kubalas dengan sedikit senyum “ katanya ia melihat saat kris dibonceng dengan motor kearah nggelak tempat mayatnya di temukan, yang bawa itu namanya paul ia orang kupang dan pak santos ini teman SMU nya, nah besok siang kamu dengan andi berangkat kesana, kalian buru si paul , nanti minta alamatnya pada bapak ini” setelah itu aku mengumpulkan segala informasi tentang paul lalu aku kembali kekamarku dan berusaha kembali tidur walau dengan bayangan anita yang menusuk jiwaku.
Siang hari itu tanggal 12 November 2001 aku berangkat kekupang bersama andi, sesampainya di bolok tepat jam 7 malam aku bergegas ketempat motor TS milik dinas di dek bawah , lalu aku berboncengan dengan andi menyusuri jalanan bolok menuju kupang, aku langsung menuju rumah 7, karena informasi yang aku dapatkan dari pak santos , paul tinggal disana, setalah bertanya kepada penduduk sekitar seorang kakek mengenal keluarganya paul dan mengajak kami ke rumahnya, rumah itu dicat warna abu-abu letaknya dekat dengan pantai, aku mengetuk pintu depannya tak lama keluar sorang wanita yang umurnya kuperkirakan 50 an tahun, setelah memperkenalkan diri dan memberitahu maksud dan tujuan kami , ibu itu mempersilahkan kami masuk , namun yang aku bingungkan tidak Nampak sedikitpun raut terkejut di wajah ibu itu seolah ia telah sering mendengar masalah seperti ini setelah duduk ibu itu mulai menceritakan tentang anaknya kepada kami “ begini bapak-bapak polisi , paul itu semenjak dulu memang sering membuat masalah ia sudah pernah dua kali masuk penjara karena hampir membunuh orang , yang terakhir satu tahun lalu saat ia memukul dan menikam anak dari oebobo , karena itu bapaknya mengusirnya dan sekarang entah ia tinggal dimana” , aku menyimak cerita ibu itu “ ibu kalau dia tidak tinggal disini lagi mungkin ibu pernah mendengar ia tinggal dimana?” , ibu itu menghela nafas “ yang ibu dengar ia sekarang tinggal di BTN Kolhua tapi letaknya ibu tidak tahu pak “ ujar ibu itu “ baiklah kalau begitu , tapi kami butuh fotonya yang terahir , mungkin ibu bisa memberikannya kepada kami? “. “ foto-fotonya sudah dibakar oleh bapaknya , tapi tunggu ! ibu masih menyimpan satu saja , foto itu saat ia dengan pacarnya , ia memberitahu ibu kalau ia ingin menikahi gadis itu , ia tahu bapaknya marah padanya karena itu ia hanya menceritakan hal ini pada ibu, sebagai seorang ibu seburuk apapun dia namun ibu yang melahirkannya dia tetap darah daging ibu, sebentar ibu ambilkan “ ibu itu bergegas masuk kamar ,ada terselip rasa kagumku pada ibu itu , ia adalah seorang ibu sejati yang tetap mencintai darah dagingya walau seburuk apapun anaknya , tidak seperti ibu – ibu saat ini yang bisa dengan tega membuang anaknya karena takut malu karena ia melakukan perbuatan tercela atau tekanan ekonomi , aku teringat akan ibuku , beliau mempunyai sifat yang sama dengan ibu ini dulu saat aku sering berkelahi dan memukul anak-anak seusiaku orang tuanya sering datang mengamuk ke sd 11 tempatku sekolah dan kadang ada yang mengancam dengan parang, ibuku yang kebetulan seorang guru disana, tanpa kenal takut beliau berdiri di depan dan membelaku..tiba-tiba aku sangat merindukan ibu… aku ingin sekali saat ini .. saat hatiku hancur saat duniaku hampa ibuku berada disampingku dan memberikan pangkuannya untukku aku sangat ingin menceritakan sakitku ..perihku , namun tak bisa karena saat ini ibuku jauh diseberang lautan sana.. ditempat Rinjani, tanah kelahiranku .. tanah edelweiss yang cantik .. bunga abadi yang lambangkan cinta dan kesetiaan. tak lama ibu itu keluar dengan membawa selembar foto anaknya , aku mengambil dan melihatnya , aku terkejut bukan main foto itu adalah foto paul sedang merangkul seorang gadis , gadis yang amat kukenal .. gadik yang 6 bulan terahir mengisi mimpi dalam setiap tidurku.. aku ingin teriak aku ingin menangis namun aku tahan , aku berbisik pada diriku “ fajar kamu seorang polisi , ayolah ini hanya ombak kecil dalm samudra hidupmu .. kamu harus hadapi !! ayolah kamu seorang prajurit..hadapi.!!! jangan jadi kerdil “ , andi menatapku ia tau yang kurasakan karena aku pernah bercerita tentang anita padanya dan ia mengenal anita aku pernah menunjukkan fototnya pada andi…ia tau aku terluka ia memegang bahuku andi adalah sahabatku dari pertama mengikuti pendidikan Kepolisian di spn kupang, ia ikut kakaknya yang bertugas di spn kupang juga dan ia daftar masuk polisi dari sini . “ ada apa pak polisi ?” ibu itu bertanya ia bingung karena kami diam agak lama, “ oh tidak apa-apa ibu “ andi menjawab pertanyaan ibu itu , “ teman saya masih meneliti foto ini” ujarnya mengalihkan perhatian, “ kalau begitu kami mohon diri dulu kami bawa fotonya “ ujar andi pamit kepada ibu itu kami keluar aku berjalan dengan langkah gontai menuju motor TS kami aku berhenti sejenak , aku menatap keangkasa aku melihat bintang berkerlip dilangit malam aku bertanya dalam diri pernahkan bintang itu merasakan perih seperti yang kurasakan???? Saat ini aku sangat ingin seperti bintang itu …” Tuhan apa yang harus kulakukan sekarang … peria ini adalah pembunuhnya dan ia juga yang membunuh cintaku…aku harus mencarinya bisa saja ia membahayakan keselamatan anita, walau demi tuhan aku sangat membencinya saat ini, namun aku juga sangat mencintainya…..
Bersambung…


Mawar

Mawar itu indah ….
sangat indah bahkan ...
tak bisakah aku memetiknya ..
walau ada mawar lain di taman hatiku ...

demi tuhan mawar itu sangat indah ..
ia laksana pelangi di langit timur ..
tak bisakah aku menggenggamnya erat ...
agar ia tak lepas dari imagiku ...

di cermin mataku selalu terlihat warna indahnya ..
tatkala angin berhembus dan memainkan .. kelopaknya ...
sempurna sudah keindahannya ...
dia bagai nill di tengah padang pasir ..
yang hidupkan satu jiwa lusuh yang menikmati .. warnanya ..



tatkala cinta datang
cinta menjamah hati siapa saja tanpa mengenal perbedaan
cinta tak peduli walau satu insan telah terikat oleh sutra kasih yang lain
cinta tetap datang selama manusia itu bernafas …
cinta tetap hadir selama roda dunia ini berputar ..
dan bahkan cinta tetap hadir nanti disaat alam terdiri dari surga dan neraka saja
karena cinta itu Abadi dan tak pernah mati…

kita tak bisa menyalahkan cinta itu
bila ia hadir dalam sisi hidup kita yang lain
kita tak bisa mengutuk diri saat cinta itu tumbuh
di relung hati kita yang paling dalam
karena kita hanyalah manusia

biarlah cinta itu tetap tumbuh selama ia tak menyakiti
semua hati yang ia hinggapi..
biarlah cinta menjadi sebuah bintang yang hiasi langit hati kita
selama ia tak menjadi api dalam setiap sadar kita..


Rabu, 30 Juli 2008

salahkah

salahkah bila hati mencinta...
salahkah bila hati memuja...
bukankah kita hanya manusia biasa..
dan bukankah cinta tidak selamanya memiliki...

kita tidak bisa menyalahkan takdir yang mempertemukan..
kita tidak bisa menyalahkan kasih yang datang begitu saja..
kita hanya bisa pasrah....
walau cinta pergi dan tak kembali..



Resah

aku resah karena pelangi itu akan pergi..
aku gagu...
tak adakah kesempatan sesaat saja..
untuk mengatakan kasih...
walau ku tahu tak mungkin..
memilikinya...untuk selamanya..
namun sesaat saja...

Selasa, 29 Juli 2008

bidadari mungilku

Bidadari mungil itu berlari kecil kesana kemari…
Indah..
Banyak cahaya penuh cinta yang mengitarinya..
Ia begitu sempurna…
Ia bagai pelangi yang hasi pagi…

Rambutnya tergerai…
Seakan menari mengikuti irama hembusan angin..

Ia tertawa kecil…
Membuat waktu seakan berhenti..
Dan memberikan kesempatan pada dunia
untuk menikmati keindahannya..

oh ia tersenyum lagi…
dan waktu berhenti kembali..
kali ini aku tak kuasa menatapnya…
ia terlalu sempurna untuk dunia…
bahkan langkahnyapun seakan tak layak
berpijak pada tanah dunia yang berdebu…

ia menatapku…aku membeku …
aku merasakan anugrah terindah dari sang pemilik hidup..
saat ia melintas dari hadapku...
hanya seinci…namun aku tak bisa menjamahnya..
walau sangat ingin hatiku …
merebahkan bidadari mungil itu …
dalam sandaran cintaku…

sesaat lagi ia akan kembali kesurga…
dan takkan pernah lagi menapakkan kaki indahya
di dunia tempatku berada..
sesaat lagi ia akan jauh..
sesaat lagi…

aku hanya berharap suatu saat…
Tuhan mempertemukanku di alam yang berbeda ..
Dimana tak ada lagi perbedaan…
Dimana tak ada lagi hayalan…
Dan disana hanya ada aku…
Dan bidadari mungilku…

Bintangku


Aku melihat satu bintang berpijar dilangit malam…
Ia seanggun semesta….
ia sempurna dalam pahatan sang maha kuasa…
ia bagai mutiara di tengah samudra…

aku gagu saat menatapnya….
Aku ragu saat ingin menjamahnya..
Aku tak bisa mendekapnya…
Karena ia begitu jauh dilangit sana…

Oh Tuhan …
Ciptakanlah untukku sebuah sayap dari sutra..
Agar aku bisa terbang mengitari angkasa…
Menembus awan dan ketempatnya berada..

Hingga hilang dahagaku …
Dan mendapatkan cinta suci yang hanya untukku semata…
Aku hanya ingin merasakan kudusnya kasih…
Walau Sesaat saja…

Tuhanku…
Jamah hatiku …berikanlah bintangmu..
Bintang harapanku…
Bintang yang menjadi penerang duniaku…

Sesaat saja …
Kumohon….
Aku ingin dicintai…
Walau sesaat saja…


i am in uniform


i in the middle of the dark


sebuah kisah


Cinta putih itu pernah datang dalam hatiku..
Cinta putih itu pernah menghiasi setiap mimpi dalam tidurku…
Cinta putih itu pernah sehangat cahaya mentari dipagi hariku..
Cinta putih itu pernah seanggun melati yang menghiasi taman imajiku..

Cinta putih…yang dulu membuatku bertahan dari ruang sel yang dingin..
Cinta putih yang dulu membuatku tegar dalam kesendirian..
Cinta putih yang dulu diami seluruh ruang dalam hatiku..
Cinta putih yang dulu membuat hasratku membara mengitari dunia..

Namun kini tak ada lagi cinta putih itu….
Ia telah pergi bersama senja di sore hari….
Ia telah berlari lepas bersama kuda poni di tengah savana…
Ia telah menghilang di balik malam hariku yang pekat…

Kini tinggallah perih yang selalu membuatku tersenyum..
Kini tinggallah lara yang selalu membuatku menangis…
Kini tinggalah cinta yang membuatku sengsara…


bara

Aku merasakan hembusan angin hambar …
Tatkala engkau pergi….
Aku merasakan tak ada lagi cinta..
Saat tatapmu membara karena keangkuhan…

Aku tak mungkin merasakan cinta lagi …
Karena kau sekat jiwa kita dengan bara kebencian…
Aku berusaha berlari dari kenyataan..
Karena begitu pahit bagiku kisah ini….

Aku seorang adam…
Adam yang seharusnya berdiri dengan tegar…
Adam yang seharunya menjadi ksatria yang penuh wibawa..
Adam yang seharusnya yang tak pernah menitikkan air mata…

Namun kini harus meringis menahan perih dari keputus asaan
Kini harus nelangsa mengais kasih sayang ditengah dunia yang lebih kau sayangi..

Kumohon hanya sesaat…
Datanglah wahai bidadari dari surga…
Singkirkanlah bara yang dia tebarkan…
Yakinkan aku bahwa semuanya hanya sekedar mimpi …
Buatlah nyata keindahan itu untukku sesaat saja…

Jadikan tentram bathinku…
Jadikan wangi ragaku…
Jadikan indah hariku…
Biarlah cinta mencari jalannya sendiri..
Agar ia tak lari dari jiwa lusuh seorang manusia hina..
Biarlah cinta mengabadikan rasa…
Agar tetap setia kisahnya seperti langit di semsta…



saat pagi

bila nanti saat pagi..
dan engkau pergi dengan luka yang menganga..
maka aku akan mati…

jiwaku hilang ditelan ombak…
ragaku hilang ditelan malam…
hatiku hancur digenggam amarah..

apakah aku telah sirna …
dari peradaban dunia yang tak pernah ada..
hingga kini hatiku merana..
oleh dusta yang tiada ahirnya…

biarlah aku pergi …
untuk selamanya dari harimu…
hingga tak ada lagi kemunafikan..
yang membuatku hilang harga mati..



Sabtu, 19 Juli 2008

puisizagarycinta

cinta...akulah cinta..
aku nelangsa karena cinta durjana...
namun aku tertawa juga oleh cinta

Puisi Untuk Kekasih

Kekasih ...cintailah aku selamanya
kekasih...bawa jiwaku dalam rengkuhan rindumu..
kekasih..belai amarahku..hingga hilang segala dendam
kekasih.. sentuh keningku..hingga kembali kuat imanku..
kekasih genggam cintaku..agar tak ada cinta yang lain
mendekati hatiku...

my story

Aku diam dalam kesendirian…
Mulutku gagu…jiwaku tak kuasa meronta…
Aku letih oleh semua tawa…
Hingga aku tak bisa lagi membedakan kenyataan dan fatamorgana..

Cukup sudah…
Biarkan semuanya berahir… Jangan hancurkan duniaku lagi…
Biarlah kuhirup sedikit keindahan di sisa hidupku…

Aku dambakan nirwana…
Walo aku hina…
Bukan neraka …
Yang selalu hadir dengan sejuta bara..

Kumohon..
Biarkan pelangi itu hiasi hariku…
Karena hanya itu milikku…
Bersama satu bintang yang selalu berpijar untukku..


Demi sejuta bintang..
Yang bertaburan dilangit malam..
Aku rindu…namun aku ragu…

Aku tak pernah pantas..
Untuk mencintai di cintai….
Karena aku adalah mendung…

Aku adalah mendung..
Yang selalu menggantung…
Dalam kehidupan seorang peri….

Peri cinta yang hanya pantas kulihat..
Tanpa bisa kusentuh… tanpa bisa kumiliki…
Mungkin hingga nanti…

Biarlah kugantung kisah cintaku..
Pada langit malam…yang selalu datang
Dalam mimpi dan sadarku…


Seekor camar datang padaku…
Dan membisikkan sebuah kisah..
Tentang cinta yang ditinggalkan..

Aku diam menikmati dalam hening..
Lalu camarpun bercerita tentang kehidupan..
Aku gagu….aku bisu…

Tanpa sadar air mataku mengalir…
Mengingat kisahku..mengingat perihku…
Aku mulai berdiri menatap ke angkasa…

Kupanjatkan sebuah do’a…
Tuhanku…aku datang dengan berlinang air mata…
Aku merasa bangga dalam sakitku…
Bahwa engkau masih mencintaiku…
Hingga engkau berikan padaku ..
Sejuta rasa yang menyadarkanku..
Bahwa aku seorang manusia..
Yang memiliki batas ketahanan jiwa…
Aku tak kuasa menatap senja…
Aku tak bisa lagi menikmati cahayanya..
Karena aku telah buta…

Buta oleh kasih yang ku puja..
Yang dulu kuanggap sebagai sandaran jiwaku…
Hingga pagi menyadarkanku…

Bahwa tak ada lagi hari esok dalam hidupku..
Semuanya telah gersang…telah layu..
Tubuhku tinggal tulang belulang kaku…

Hanya satu semangatku…
Hanya satu cintaku …
Yang suci …bagai rembulan malam…

Hanya satu kasihku…
Pada bintang kecilku..
Yang tengah belajar untuk menjadi seorang manusia sejati…

Aku ingin cintaku seperti melati…
Yang putih dan suci..
Aku ingin cintaku seperti bintang…
Yang selalu berpijar dengan terang..
Aku ingin cintaku seperti awan ..
Yang selalu menaungi setiap insan……..
Aku ingin cintaku seperti semesta…
Yang luas dan tak terjelajah…




Aku selalu berharap…
Hembusan angin bisikkan padaku…
Tentang kisah melati di pagi ini…

Aku menanti…
Hingga kumati…

Aku tak ingin menyakiti…
Walo aku sangat mencintai..
Melati yang selalu hadir…
Saat hatiku terluka..saat hariku merana…

Demi semua keindahan didunia ini…
Biarlah kupersembahkan angin yang
berhembus..untukmu….
Melati suciku….

Aku membutuhkanmu..
Dalam pagi dan malamku…
Namun tak ingin hatiku…
Menggantungkan harapan bagimu…
Karena duniaku tak punya keindahan lagi..
Perasaan kasih itu…
Bagai sungai yang mengalir…
Bagai hujan yang membasahi bumi…
Bagai awan yang menaungi..

Begitu juga hatiku…
Yang merasakan kasih dari rembulan…
Yang kuanggap segalanya bagiku…
Yang kuanggap surga bagi hidupku..

Yang menjadikan hariku indah..,
Penuh cahaya yang merekah…
Yang menjadikan hidupku bergairah…
Melewati waktu yang kadang tak ramah…

Namun kini… Kasih jualah yang membuat hatiku terluka...
Membuat hidupku jadi neraka…
Sungguh bathinku merana…
Jiwaku nelangsa…
Cukup sudah…aku lelah….
Cintaku bagai pualam…
Yang kukuh tak tergoyahkan alam..
Seperti itulah ikrarku…
Pada mentari di pagi hari..

Cinta telah kuberikan..
Raga telah kupersembahkan..
Bersama jiwa ditengah kesendirian..

Hingga aku tak pernah bayangkan..
Jalan hidupku penuh luka
yang menganga..
Aku coba meronta melawan takdir…
Tapi aku tak bisa…
Karena aku hanya manusia…

Ahirnya aku pasrah…
Karena kuyakin pada tuhanku yang maha pemurah..
Kini aku hanya lelah…
Kini aku hanya ingin tidur dengan rasa bersalah….

Aku tak pernah membayangkan..`
Salju salju yang dingin…
Berubah menjadi neraka…
Aku tak pernah membayangkan…
Cinta yang suci berubah menjadi api…
Mengapa semua ini terjadi pada ku…
Cukup..cukup.. sudah aku merasakannya…

Ya…Allah mungkin sudah takdirku…
Ya…Allah mungkin ini jalan hidup ku…
Aku hanya bisa berdoa dan berdoa…
Tuk mencari yang terbaik untukku…

Minggu, 13 Juli 2008

Cinta Ferdy

Ferdi memacu sepeda motor tiger 2000nya di jalan eltari II ia menuju kearah Bundaran PU, dua tahun lalu ia berkenalan dengan seorang gadis kupang yang manis dan lugu , ia teringat saat itu ketika ia sedang melaksanakan tugas patroli rutin sebagai anggota Patko samapta Polrasta kupang , ketika itu mobil patroli kuda yang ia kendarai dengan salah seorang rekan kerjanya melintasi kampus Undana Kupang ,ia melihat seorang gadis tengah dipaksa masuk ke sebuah bemo oleh dua orang lelaki , langsung saja ia menghentikan mobil patroli yang dibawanya tepat di depan bemo tersebut, mengetahui ada mobil patroli yang berhenti kedua lelaki itu langsung melarikan diri dengan meninggalkan bemonya begitu saja, ferdy dan rekannya tak tinggal diam ia mengejar kedua lelaki itu dan berhasil menangkapnya, setelah itu gadis manis yang ternyata bernama Sandra itu dan dua tersangka tadi ia bawa ke polresta Kupang. Pertemuannya dengan Sandra berjalan biasa saja tak ada yang istimewa hingga suatu ketika mereka bertemu lagi di sebuah acara pernikahan kakanya Sandra yang ternyata seorang anggota polri juga, dari pertemuan itu hubungan mereka berlanjut menjadi pertemanan yang sangat akrab namun juga unik Sandra yang seorang mahasiswi sering berselisih paham dengan ferdy , ferdy pernah berkata kepada Sandra bahwa kerjaannya mahasiswi itu dikampus bukan dijalanan , demo kiri-kanan mengganggu ketertiban saja , terang saja Sandra tidak terima dikatakan seperti itu malah Sandra membalas “ eh kak fer seharusnya polisi itu yang nyadar, katannya pelayan masyarakat ,ya seharusnya pada saat mahasiswa demo memperjuangkan nasip rakyat mahasiswa dilayani ,didukung bukan malah dipentungi !“ , ferdy tidak mau kalah saat itu ia membalas “ eh , non Polisi itu juga manusia , mereka merasa lelah , bisa marah jadi wajar kalau mereka dilempari ya jelas mereka membalas , emangnya kita patung , coba kalian yang jadi polisi dan kita-kita yang jadi mahasiswa “ ujarnnya dengan pura-pura melotot kearah Sandra , Sandra juga tambah sewot dan jadilah mereka tidak saling menegur dalam waktu beberapa hari, nanti disaat Sandra jual mahal kadang ferdy yang datang dengan membawa cokelat ataupun es kelapa muda kesukaan Sandra setelah itu mereka baikan kembali, begitu juga sebaliknya kalau ferdy yang Ja’im maka Sandra yang datang membawakan kue bolu buatannya .
Hubungan yang unik itu lama-lama menumbuhkan rasa cinta pada diri masing-masing, namun baik ferdy maupun Sandra tidak berani mengungkapkan isi hati mereka, mereka terlalu takut hubungan persahabatan yang begitu erat akan ternoda hanya karena perasaan cinta yang dalam fikiran mereka akan bertepuk sebelah angan bila diungkapkan. Hari berganti , bulanpun berlalu, tiga tahun mereka memendam perasaan masing-masing, hingga suatu ketika ferdy di pindah tugaskan ke poso karena disana dibutuhkan penambahan personil kepolisian, sebelum berangkat ferdy datang kerumah Sandra dengan wajah muram ia memberitahukan tentang kepindahannya kepada Sandra, Sandra pun tak kuasa menahan sesak didadanya , dan iaupun menangis sejadi-jadinya ferdy berusaha menenangkan hati gadis yang sangat dicintainya, di saat itu ia ingin mengutarakan isi hatinya, namun ia tak kuasa ia tahu Sandra pasti akan lebih nelangsa karenanya, dengan berat ia meninggalkan rumah Sandra setelah ia memberikan sebuah buku harian kecil miliknya. saat itu Sandra berjanji akan sering mengirim email padanya , ia menuju bandara dan terbang dengan Lion air menuju tempat tugasnya yang baru.
Setelah sampai di poso ia segera mencari warnet dan mengecek email miliknya , di dashboard ia mengklik tulisan inboks setelah tampilan keluar ia melihat pesan masuk dari Sandra_1985@yahoo.ci.id , ia pun segera membukanya , ia membaca email Sandra dengan perlahan “ Dear kak ferdy , bagaimana khabar kakak hari ini ? , aku harap kakak baek-baek saja dan selalu dlam lindungan Yang Maha Kuasa .bagimana kesan kakak saat tiba di poso? Disana indah bukan, kak aku membaca puisi kaka yang bejudul pelangi yang isinya seperti ini, ‘
Aku pernah melihat pelangi di langit barat
Tapi warnanya tak seperti pelangi yang baru kukenal dilangit timur..
Ribuan mahluk Tuhan menatapnya dengan takjub
Tak terkecuali aku yang hanya hamba yang paling lemah yang mendiami bumi..

Sekian lama pelangi itu menghiasi langit di setiap hari-hariku ..
Namun tak pernah mampu ragaku untuk mendekat dan menikmati setiap inci dari warnanya
Hingga kini disaat langit timur itu telah jauh dariku..

Air mata tak ada habisnya kupersembahkan padanya
Disaat terahir aku menikmati warna indahnya…
Aku tak kuasa melihat dirinya nelangsa
Aku tak kuasa melihat dirinya sengsara
Karena aku sangat mencintainya..

Biarlah kupendam segala rasa
Hingga nanti aku kembali dan mengikatnya dengan benang cinta
Yang kuraih dari indahnya surga dilangit timur
Dan abadi untukku satu pelangi..
Hingga ahir nanti…
Kak setelah membacanya, aku ingin mengatakan sesuatu kepada kakak namun aku mau, setelah aku mengatakannya maka tidak ada lagi kebohongan atau rasa canggung diantara kita aku mau kejujuran darimu, apa semua puisi yang kakak tulis ini semuanya tentang perasaan kakak kepadaku? Kalau iya maka dengarlah kak , selama ini aku sangat benci dengan persahabatan kita !! aku benci karena aku tidak mau menjadi sahabat kakak !! yang aku mau adalah menjadi kekasihmu kak ferdy, karena sejak pertama mengenalmu bagiku cinta itu hanya lima huruf yaitu F-E-R-D-Y, bagiku dunia ini hanya lima huruf yaitu F-E-R-D-Y namun kak, ternyata ketakutan kita sama ,kita sama-sama takut perasaan kita bertepuk sebelah tangan namun sekarang aku ingin kakak jujur , apa kakak juga berperasaan sama denganku? Mohon dibalas secepatnya, Do’aku selalu bersamamu SANDRA.
Ferdy diam , ia menahan sesak didanya , “ mengapa aku begitu bodoh “ umpatnya pada dirinya , “ seharusnya aku mengutarakan perasaanku saat itu , kebodohanku hanya akan menyakiti gadis yang aku sayangi “ lirihnya , ferdy mulai mengetik jawabannya pada keyboard didepannya, ia hanya menulis beberapa kata saja
“ kaulah pelangi yang aku maksudkan ..
Maafkan bila sikapku selama ini menyakitimu…
Karena sebebenarnya kaulah mimpi di setiap tidurku
Tunggulah aku dilangit timur sana …
Karena aku akan membawakanmu selembar sutra dari nirwana
Dan mengikatmu dalam kudusnya cintaku”
Setelah ia mengirim balasannya kepada Sandra , ia keluar dari warnet dan berjalan menuju menuju Mapolres poso untuk melaporkan diri , disaat ia hendak memasuki halaman Mapolres tiba-tiba suara rentetan tembakan mengejutkannya , ia reflek mengikuti naluri polisinya , ia segera tiarap, ia merasakan ada yang dingin yang merambat di dahi dan dadanya, tidak lama rasa dingin itu berubah menjadi rasa panas yang amat sangat, dua menit berikut ia masih sempat mendengar suara rentetan tembakan sahut menyahut dan suara teriakan berkata “ ada yang kena “ dari arah Polres, namun rasa panas itu tak dapat ia tahan ia tidak sadarkan diri , ternyata ia tertembak saat ada kontak senjata antara GPK yang menyerang Polres dengan Aparat Polres Poso, setelah kejadian Para anggota polres segera membawnya ke Rumah sakit terdekat ,peluru caliber 5,56 mengenai kepala belakang dan punggungnya dan ia koma selama sebelas bulan. disaat ia sadar dan dalam masa penyembuhan ia mengecek email yang masuk padanya , ia melihat dua puluh lima email dari Sandra , ia berusaha menghubungi Sandra melalui email maupun hp, tidak ada jawaban yang ia terima , ahirnya setelah tiga belas bulan ia menjalani perawatan, ia berangkat kembali ke Kupang untuk menemui Sandra.
Setelah sampai di bundaran PU ferdy membelokkan motornya ke arah perumahan artha geraha, hatinya berdegup kencang “ mungkinkah Sandra masih menungguku , sedangkan selama dua tahun tak ada kabar dariku “ lirihnya, “ ah , biarlah Tuhan yang akan menjawab semuanya , aku harus menerima hal yang terburuk Jika Yang Maha Kuasa menggariskannya untukku, ferdy memantapkan hatinya,ia akan menerima apapun yang Alloh SWT takdirkan padanya, ia menurunkan kecepatan motornya ketika ketika memasuki komplek perumahan itu , ia berhenti ketika sampai di depan rumah yang masih sangat ia kenal, dalam ingatannya rumah Sandra tidak jauh berubah , di teras depan masih ada kursi jati yang diukir dengan khas jepara , dulu Sandra pernah menceritakan bahwa kursi itu di bawa oleh ayahnya ketika pulang dari tugas di jepara, di pekarangan rumah Sandra dibuat taman kecil dengan kolam ikan mini yang sangat sangat indah, ferdy mebuka gerbang rumah itu melangkahkan kakinya menuju teras , kemudian ia membunyikan bel yang di pasang di kusen pintu sebelah kanan, tak lama pintu dibuka oleh vina adiknya Sandra , gadis cantik itu sedikit terkejut ketika ia melihat Ferdy “ Kak Ferdy! “ desisnya, “ iya vin , ini kak ferdy ! lama ya tidak ketemu , kak Sandranya ada? ” Ferdy bertanya kepada Vina, Vina terdiam wajahnya memerah, “ kenapa kakak Kembali setelah dua tahun tak ada kabar beritanya “ ujar Vina tercekat “ apa kakak tidak tau kak Sandra Begitu sayang kepada kakak?” ujar vina lagi “ Vin sabar dulu biarkan ka Ferdy menjelaskan duduk persoalannya “ ujar ferdy “ apa yang mesti dijelaskan kak semua udah terlambat “ Vina kelihatan sangat marah terhadap Ferdy “ Vin kamu piker aku juga tidak sengsara “ Vina ingin mengatakan sesuatu namun Ferdy lebih dulu berkata “ Aku tertembak Vin, selama Hampir sebelas bulan aku berada dalam keadaan antara hidup dan mati “ lalu Ferdy menceritakan kisahnya , saat selesai bercerita Vina meneteskan Air mata Vina menangis didepan Ferdy, “ karena itu Vin sekarang aku datang dan ingin langsung meminang kakakmu itu “ ujar Ferdi setelah selesai menceritakan kisahnya , Vina menyeka air matanya dengan suara serak ia bertanya kepada Ferdy “ kak Ferdy tidak tau tentang kak Sandra ?“ ada yang aneh dalam nada suaranya Ferdy merasakannya , namun ia tidak mau berfikir yang tidak-tidak, “ tidak Vin , memangnya kak Sandra Kenapa? “ujar ferdy kepada Vina, “ begini kak , kak Sandra tidak tinggal disini lagi “ Vina diam sebentar,Ferdy menunggu Vina melanjutkan kalimatnya “ tapi biar aku yang mengantar kakak ke tempatnya , kak Sandra berpesan begitu kalau nanti kak Ferdy kemari, tunggu sebentar ya kak aku ganti baju dulu , kakak duduk sebentar ya “ ujar fina sambil membalikkan tubuhnya, perasaan Ferdy tak menentu fikiran campur aduk , “ apa yang terjadi pada Sandra ? Apakah dia sudah menikah , atau dia pergi dari rumah atau …“ semua kemungkinan yang terburuk berkecamuk di otaknya, tak lama Vina keluar dengan menenteng helem ia mengajak Ferdy ketempatnya Sandra , Vina mengarahkan Ferdy agar melalui jalan Oebufu lalu berbelok kearah sikumana ,ditengah perjalanan Vina menceritakan tentang bagaimana kakaknya begitu kehilangan saat Ferdy pergi, terlebih lagi saat Ferdi tidak pernah membalas satupun email atau telpon darinya Ferdy tak menyadari ketika Vina mengajaknya masuk di komplek pekuburan Umum , Ferdy baru tersadar ketika matanya melihat deretan Batu Nisan didepannya, Ferdy kontan saja menghentikan sepeda motornya ia merasakan ada aliran dingin merambat di sum-sum tulang belakangnya , ia turun dari motornya lalu berbalik menatap Vina “ Vin apa yang kita lakukan disini “ ujar Ferdy dengan terisak, ia merasakan perih mendera dadanya , kepalanya seperti mau pecah rasa sakit yang ia rasakan saat ini lebih dari rasa sakit saat peluru kaliber 5,56 merobek punggung dan kepalanya dua tahun lalu, Ia menangis sejadi jadinya “ mengapa Tuhan tidak membiarkan aku mati saja saat itu “ , Vina mendekati Ferdy lalu ia memegang bahu laki – laki itu “ sabar kak, kak Sandra.. “ ujar Vina belum selesai tapi langsung disambung oleh Ferdy “ bagaimana kakak bisa sabar Vin , orang yang kakak cintai sudah tidak ada lagi , apa yang mesti kakak lakukan lagi ?” Vina bingung, “ yang bilang kak sandra mati itu siapa??” ujar Vina “ Ferdy diam ia berusaha mencerna kalimat Vina “ ma..maksudmu Vin ” ujar Ferdy tergagap “ lalu mengapa kita di kuburan ? “ ujar ferdy bingung, ia menyeka air matanya “ siapa yang menyuruh kak Ferdi berhenti disini ?, maksudku kita lewat sini karena ini jalan pintas menuju balai diklat yang terletak di ujung jalan sana, nah kak Sandra sedang ikut pelatihan disana, karena ia sekarang telah menjadi seorang jaksa “ ujar frida menerangkan semuanya sambil menunjuk kearah bangunan tingkat dua di ujung kuburan tersebut “ loh tadi kenapa kamu pake acara nangis segala Vina “ ujar Ferdy geram “ habis kak ferdy sih dua tahun tidak ada kabar beritanya, kan kasihan kak Sandra , tapi kak Sandra sangat yakin kok kak Ferdy akan datang, dan kak Sandra juga bilang nanti kalo kak Ferdy datang aku disuruhnya ngerjain kakak sekalian mencoba bakat ektingku “ ujar Vina centil , ferdy memang lupa kalau Vina itu sedang kuliah akting dijakarta , Vina memang berbakat jadi seorang aktris selain cantik , walau tidak secantik Sandra namun ia mempunyai kelebihan di bidang itu . Ferdy benar-benar merasa dikerjai habis-habisan oleh Vina tapi ia sangat bersyukur Yang Maha Kuasa masih sayang padanya dan semua yang ia bayangkan tidak terjadi kepada Sandra , ia bersemangat memacu sepeda motornya memasuki balai diklat NTT, setelah menghadap panitia dan meminta bertemu dengan Sandra ia menunggu di waiting room di balai diklat tersebut, tak lama Sandra keluar setelah melihat ferdy ia terkejut , ada rasa marah kepada Ferdy karena telah menghilang dua tahun lamanya, namun setelah menceritakan kisahnya Sandra pun menangis ia memeluk erat pria yang sangat dicintainya itu. Tidak lama mereka berdua menikah dan berbahagia selamanya….


Jumat, 11 Juli 2008

broken


Bila saja kau tau…
Bahwa kuselalu berharap kau jadi milikku ….
Bila saja kau merasa ….
Bahwa ada cahaya cinta yang diisyaratkan oleh mataku….
Duhai melati yang mewangi….
Betapa sengsaranya hatiku…..
Tak bisa menjamahmu …
Sedangkan hanya seinci kau dihadapanku….
Duhai cinta yang suci ….
Bisakah asmara kita miliki bersama…
Agar kisah kita tertulis dalam kitab dunia….
Dan semua bintang bernyanyi untuk kita…

Sebuah kisah yang ada disemesta…..
Tentang cinta yang mengisyaratkan duka….
Menghadirkan tangis dalam senyuman….
Akan selalu terkenang selama mentari bersinar….
Kisah tentang cinta yang datang….
Kisah tentang cinta yang dilarang….
Kisah tentang cinta yang hilang ….
Namun selalu abadi dan tak pernah mati…
Hanya bahasa tubuh yang mengisyaratkan cinta itu ada……
Tak pernah terkuak hingga kini ….
Cinta yang ada dalam jelaga……
Cinta penuh harapan dan keinginan.

Walau jiwaku hilang….
Walau anganku melayang….
Namun selalu ada satu bintang…
Yang terus berkerlip dengan rasa sayang…
Hingga membuatku tegar ….
Berjalan ditengah bara yang berpijar…
Tuhan kuatkan aku yang tak sadar ….
Hingga kembali berjalan dijalan yang benar…
Hingga hilang perihku ….
Hingga hilang sakitku….
Aku akan terus berlari…
Mengejar sang mentari….
Hingga semua kepedihan dapat kuahiri…
Dan semesta kembali kumiliki.




Demi seribu bintang diangkasa….
Cintaku akan abadi disana…
Menggantung bersama bulan dan bintang…
Hingga waktu yang tak terbatas…
Walau lautan brgelora….
Dan mendung selalu menggantung…
Namun aku akan tetap mengayuh …
Hingga daratan kudapatkan…
Daratan yang indah bagai surga…
Penuh cinta dan kedamaian…
Daratan yang penuh dengan chaya berkerlip….
Bagai bintang ditengah langit yang kelam…..


Lepas dalam khayalku ….
Kaulah mimpi dalam tidurku …
Lepas dalam resahku kaulah batin cintaku…
biarlah dua mentari jadi satu…
dan membelaiku dalam sadarku …
agar semua yang fana hilang dan menyatu dalam rasa…
Ahir yang indah harapanku….
Bersama semua doa dan kebahagiaan…
Agar selalu menyatu bersama dua mentari…
Hingga nanti dan terus menari…
Dalam mimpi dan sadarku…


Saat cinta menari untukku….
Saat awan dan lautan menyanyi untukku…
Aku tersedu…
Aku meringis dalam pilu…
Aku biarkan angin membelaiku …
Dan camarpun bercerita kepadaku tentang dia…
hingga aku terlelap dalam damai…

Itulah kisahku ..
Itulah cerita hidupku….
Dan semuanya akan terus menjadi masa depan bagiku…
Tanpa akhir hingga abad berganti…..





Aku Yang Selalu Megalah Pada Cinta…
Aku Yang Tak Pernah Meratapi Duka..
Aku yang selalu menutupi luka..
Kini hancur oleh kekasih yang dulu kupuja…
hinngga jadi abu yang melayang diterpa angin…
yang hina dan meringis menangis dalam lirih

Aku dan kisahku…
Aku yang selalu ditemani angin malam …
Aku yang selalu menangis dalam kesendirian
Aku yang selalu mengalah pada waktu hingga kini…
Dan aku yang selalu kaku dalam rasa iba…
Kini harus meniti sepi ditengah keramaian …
Kini harus mengais cinta ditengah para pujangga…
Kini harus terdiam ditengah suara gelak tawa…
Dan meringis ditengah manusia yang bahagia…